Jumlah pemateri di Dauroh Ngapak dan Bazar, biasanya berbanding lurus dengan jumlah peserta. Demikian anggapan ikhwah yang biasa buka lapak di acara bazar. Biidznillah.
Seperti di Dauroh Ngapak dan Bazar ke-3 di kompleks Pondok Pesantren Al Faruq As Salafy Kalibagor Banyumas, Sabtu – Ahad (22 – 23/2) lalu. Dauroh dengan tema “Satukan Langkah dalam Dakwah Salafiyyah” itu menghadirkan 5 asatidzah sebagai pemateri.
Mereka adalah al Ustadz Abu Abdirrahman Yusuf, al Ustadz Ahmad Khodim, al Ustadz Qomar Suaidi Lc, al Ustadz Muhammad Rofi, dan al Ustadz Abu Rufa’i Abdul Mu’ti Lc. Hafidzahumullah.
Alhamdulillah peserta dauroh –khususnya hari Ahad– memenuhi Masjid An Nur tempat dauroh. Halaman dan teras masjid juga dipenuhi peserta.
Ramainya peserta Dauroh Ngapak dan Bazar ke-3 itu merupakan ceruk pasar yang potensial. Makanya sekitar 31 lapak mendaftar untuk berpartisipasi di acara terebut. Ada lapak yang menjual berbagai kudapan, makanan, minuman, baju, aksesoris, kitab, hasil bumi dan barang bekas layak pakai.
Lapak menjual hasil bumi dan barang bekas layak pakai?
Betul. Salah satu lapak di Dauroh Ngapak dan Bazar ke-3 lalu menjual berbagai hasil bumi dan barang bekas layak pakai.
Di lapak tersebut dijual duku, jubah anak (baru), dan berbagai barang bekas layak pakai. Semisal microwave, kipas angin, laptop, wajan, sepatu, sepeda, dan lainnya.
Lapak tersebut ternyata milik Pondok Pesantren Al Faruq As Salafy Kalibagor. Lapak tersebut merupakan donasi penggalangan dana untuk pembangunan pondok pesantren yang nantinya menjadi salah satu cabang dari Pondok Pesantren Al Faruq As Salafy Kalibagor.
Alhamdulillah bini’matihi tatimmush sholihaat. Ponpes Al Faruq As Salafy Kalibagor Banyumas mendapatkan tanah wakaf seluas 4.862 m². Tanah tersebut berlokasi di Desa Pekaja Kecamatan Kalibagor yang berdekatan dengan kapling perumahan ikhwah.
Di atas tanah itulah akan dibangun Ponpes Al Faruq As Salafy Cabang Pekaja untuk santri putra Marhalah Mutawasith (SMP). InsyaAllah.
“Untuk menuju pendidikan yang lebih baik,” ujar al Ustadz Abu Fahmi Kohir hafidzahullah dari Pondok Pesantren Al Faruq As Salafy Kalibagor yang menyebutkan alasan pembangunan ponpes di Pekaja.
Ada beberapa alasan mengapa pembangunan ponpes di Pekaja diharapkan bisa menuju pendidikan yang lebih baik.
Yakni, anak didik ditempatkan sesuai jenjang usianya dengan memisahkan jenjang Mutawasith dengan jenjang lainnya. Asrama dan kelas dipisahkan sehingga diharapkan anak didik lebih kondusif dalam belajar. Memberikan ruang terbuka yang lebih untuk kegiatan anak didik di luar KBM.
Tahap pertama pembangunan direncanakan pengadaan 12 kelas, 4 ruangan penunjang, dan 12 kamar mandi. Total luas bangunan tersebut 918 m². Estimasi biaya untuk pembangunan tahap pertama Rp 1.377.000.000.
Untuk itulah di Dauroh Ngapak dan Bazar ke-3 itu dibuka lapak donasi untuk penggalangan dana pembangunan di Pekaja. Donasi hasil bumi dan barang bekas layak pakai. Seluruh keuntungan dari hasil penjualan didonasikan untuk penggalangan dana.
Donasi hasil bumi dan barang bekas layak pakai itu tidak hanya berlangsung selama Dauroh Ngapak dan Bazar ke-3 saja. Namun masih terus dibuka donasi hasil bumi dan barang bekas layak pakai bagi yang hendak berpartisipasi.
“Pondok Pesantren Al Faruq As Salafy Kalibagor ada divisi khusus yaitu si Babe. Divisi barang bekas,” tutur al Ustadz Abu Fahmi Kohir.
Alhamdulillah, sudah masuk beberapa barang bekas layak pakai. Semisal 1 unit mesin bor, perkakas rumah tangga, 1 unit sepeda motor, 1 unit mesin potong rumput, 1 set sofa. Selain donasi furniture, buku-buku, pakaian, dan sembako juga diterima.
Senyampang dengan hal tersebut, al Ustadz Abu Anas Ahmad Khodim menyemangati peserta Dauroh Ngapak ke-3 untuk berta’awun dalam pembangunan di Pekaja. Di sesi “Ta’awun dalam Dakwah Jalan Menuju Istiqomah” gurunda menyebutkan salah satu hadits Rasulullah ﷺ.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Jika seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: (1) sedekah jariyah, (2) ilmu yang bermanfaat, atau (3) anak shalih yang mendoakannya.” (HR Muslim)
Bagi yang ingin berpartisipasi dan berdonasi di penggalangan dana proyek Pekaja, silakan hubungi Abu Nabil di 0819-5280-2363. Atau Abu Alif Indra di 0851-0063-6861.
(Abu Zakariyya Thobroni, Senin 25 Syakban 1446H/24 Februari 2025)
Sumber : https://t.me/geraifathimah